Teori Erotic Plasticity - Baumeister



Baumeister mengemukakan suatu teori seksualitas manusia yang berlandaskan pada pengaruh nature dan nurture dalam perbedaan gender. Asumsi utama dalam teorinya adalah dorongan seks wanita lebih malleable atau fleksibel dibandingkan pria sehingga dikatakan bahwa erotic plasticity wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Erotic plasticity merujuk pada suatu kondisi dimana dorongan seksual dapat dibentuk oleh budaya dan faktor sosial. Jadi, ditarik kesimpulan bahwa faktor budaya, sosial, dan seituasional mempengaruhi respon dan perilaku seksual wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Ada beberapa alasan mengapa Baumeister mengemukakan teori tersebut, diantaranya yaitu secara umum, pria lebih kuat dan berkuasa dibandingkan wanita sehingga mereka dapat ‘memaksakan’ keinginan mereka untuk melakukan aktivitas seksual dengan wanita. Hal tersebut mengakibatkan wanita untuk lebih fleksibel dalam perilaku seksual mereka karena suatu aktivitas seksual baru akan terjadi ketika persepsi wanita untuk melakukan aktivitas seksual dengan pria menjadi positif. Selain itu, dorongan seksual wanita lebih lemah dibandingkan pria. Jadi, wanita mampu untuk menggantikan keinginan seksualnya dengan hal-hal lain yang sebanding.
Merujuk pada teori yang diajukan oleh Baumeister, muncul berbagai prediksi, diantaranya yaitu perilaku seksual wanita seharusnya lebih bervariasi dibandingkan pria di setiap budaya. Penelitian yang membuktikan hal tersebut dilakukan oleh Barry dan Schlegel (1984), sebuah studi terhadap perilaku seksual remaja di 186 budaya. Prediksi lain adalah faktor genetik seharusnya lebih mempengaruhi pria dibandingkan wanita. Prediksi ini dibuktikan melalui studi yang dilakukan oleh Dunne, dkk (1997), yang mengkaji usia saat pertama kali mengalami intercourse untuk orang-orang yang tumbuh setelah ‘revolusi seksual’ pada tahun 1960-an. Jadi, faktor genetik berperan sebanyak 72% dalam individual differences di antara laki-laki di usia pertama kali intercourse, tetapi hanya berperan 40% pada wanita. Prediksi lain yang muncul adalah perilaku seksual wanita akan lebih mudah terpengaruh oleh teman-teman terdekatnya. Studi yang dilakukan oleh Billy dan Udry (1985) menemukan bahwa wanita berisiko enam kali lebih tinggi untuk menjadi tidak virgin dalam jangka waktu dua tahun apabila teman-temannya sudah tidak virgin. Berbeda dengan perilaku seksual pria yang tidak berkorelasi dengan ke-virgin-an teman-teman terdekatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persepsi Bicara

Top-Down Processing and Visual Object Recognition

Arboretum Unpad: Botanical Garden Kampus Jatinangor